Selasa, 12 Agustus 2014

Pengantar Ilmu Perairan






BAB I
PERANAN TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN EKSPOITASI DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN
I.                   Tantangan Pembangunan Perikanan
Dengan terbentuknya kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tentunya diharapkan program pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan akan dapat membangkitkan perekonomian rakyat. Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki 70% wilayah perairan mengandung banyak potensi baik hayati, non hayati dan bahkan merupakan media strategis untuk transportasi dan jasa-jasa lainnya.
Tantangan pembangunan perikanan dimasa yang akan datang diperkirakan akan dipengaruhi oleh arus globalisasi dalam teknologi, informasi, sumberdaya manusia serta isu-isu global lain, seperti:
1.      Penerapan “Code of conduct for responsible fisheries”
2.      ISO 9000, ISO 9002, dan ISO 14000
3.      Kesepakatan-kesepakatan Internasional, seperti WTO, AFTA, NAFTA, MEE, dll.
4.      Property right issue, labour issue, dsb.
5.      Disamping “global issue” diatas, pembangunan perikanan Indonesia diperkirakan akan diarahkan pada suatu “Perikanan Berbudaya Industri dan Berbasis Kerakyatan” melalui pengembangan wawasan agrobisnis perikanan.
6.      Tantangan lokal luasnya perairan laut Indonesia, khususnya wilayah Sumatera Utara baik pada perairan pantai timur maupun pantai barat membutuhkan SDM yang menguasai ilmu dan teknologi eksplorasi dan eksploitasi agar dapat mengelola dan memanfaatkan sumberdaya hayati laut (SDHL) secara optimal sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Belum termanfaatkannya sumberdaya kelautan Indonesia secara optimal, dapat diidentifikasi penyebabnya oleh adanya beberapa keterbatasan antara lain :
1)      Lemahnya penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kelautan.
2)      Rendahnya kuantitas tenaga ahli dan sumberdaya manusia (SDM) kelautan yang terampil.
3)      Beratnya tantangan di laut bila dibandingkan dengan di darat karena sifat kondisi fisika perairan yang serba dinamis sehingga sewaktu-waktu dapat berubah.
4)      Iklim usaha yang ada saat ini belum kondusif untuk mendorong perkembangan industri kelautan dengan lebih cepat (accelerate)
5)      Terbatasnya modal investasi usaha.

Ada 3 aspek penting yang perlu mendapat perhatian untuk mewujudkan cita-cita sektor kelautan sebagai sumber pertumbuhan baru yang menjadi sektor unggulan di abad 21, yaitu : 1) Manajemen dan Administrasi, 2) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan dan 3) Induatri Kelautan.
Sebagai suatu bangsa yang diberi julukan bangsa bahari, hal ini merupakan tantangan bersama agar bisa menguasai, memanfaatkan sumberdaya kelautan secara efektif, efisien, optimal dan dengan tetap mempertahankan segi kelestarian sumberdaya dan lingkungan dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

II.               Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan
Pola konsumsi masyarakat abad 21 memengaruhi paradigma usaha pemanfaatan sumberdaya perairan, sebagai contoh dalam usaha penangkapan ikan telah bergeser dari yang tadinya hanya berpatokan kepada kriteria Maximum Sustainable Yield (MSY) dengan Total Allowance Catch (TAC) dituntut untuk lebih concerned kepada lingkungan dengan melakukan upaya-upaya pelestarian dengan cara re-stocking yang berbasis kepada teknologi budidaya yang maju.
III.            Industri kelautan
Dilihat dari ketersediaan sumberdaya kelautan, maka usaha dan upaya pemanfaatan sumberdaya kelautan dapat dibagi ke dalam beberapa spesialisasi industri kelautan.
1.    Industri Sumberdayahayati laut (Renewable Industry)
1)      Jenis Industri Primer Perikanan :
(a). Industri penangkapan ikan (fishing industry)
(b). Industri Budidaya Perairan
2)     Jenis Industri Sekunder  Perikanan :
            (c). Industri Pengolahan Ikan (fish processing industry)
3)     Jenis Industri Tertier Perikanan :
            (d). Industri Pemasaran Produk laut
4)    Jenis Industri penunjang Usaha  perikanan
2.    Industri sumberdaya kelautan yang tak dapat pulih (Unrenewable Industry)
Jenis industri ini mencakup industri perminyakan, industri gas bumi, industri olefin, dan aromatik. Pertambangan laut : timah, biji besi, bauksit, kobakt, mangan serta bahan mineral lainnya yang masih dapat ditingkatkan upaya pengeksploitasiannya.
3.    Industri jasa Lingkungan
Yang termasuk dalam kelompok industri ini antara lain adalah industri pariwisata bahari, industri pemukiman laut dan industri lingkungan laut, serta industri energi laut. Termasuk industri transportasi laut.
IV.             Peranan Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
Tujuan pembangunan perikanan nasional diarahkan untuk mewujudkan suatu industri perikanan yang dengan semaksimal mungkin mengandalkan kekuatan sendiri dalam memanfaatkan kekuatan sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal dan lestari bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai potensi lestari sumberdaya ikan serta daya dukung lingkungan.
Peranan IPTEK terdiri atas empat sub sistem utama, yakni : 1) Sumberdaya ikan dan habitatnya, 2) Produksi penangkapan dan budidaya, 3) Pengolahan dan, 4) Pemasaran dan konsumen.

IPTEK yang dapat memberikan jawaban terhadap empat pertanyaan pokok dalam hal penagkapan ikan, yakni :
1.      Dimana lokasi berbagai jenis sumberdaya ikan.
2.      Berapa banyak sumberdaya ikan untuk setiap jenis ikan yang dapat dipenen tanpa membahayakan kelestariannya.
3.      Menentukan waktu yang baik untuk dapat memanen sumberdaya ikan tersebut.
4.      Mencari teknik terbaik untuk memanen setiap elemen sumberdaya ikan.

Penguasaan teknologi eksplorasi dan eksploitasi merupakan syarat untuk keberhasilan pemanfaatan sumberdaya hayati (ikan) laut. Eksplorasi suatu sumberdaya ikan akan sangat menentukan keberhasilan upaya eksploitasi yang akan dilakukan. Hal yang jangan sampai terlupakan adalah bagaimana mencapai suatu kemampuan eksploitasi suatu sumberdaya alam secara optimal (hayati) tanpa harus merusak kelestarian sumberdaya.

V.                Teknologi Eksplorasi
Teknologi eksplorasi dapat dikatakan sebagai kemampuan yang berdasarkan ilmu eksakta dan proses teknis dalam proses menemukan, mengidentifikasi, dan memeriksa sumberdaya yang ada pada suatu perairan laut.
Sebagai contoh adalah pengkajian sumberdaya ikan untuk tujuan penangkapan ikan didekati terutama dengan 3 disiplin IPTEK, yakni :
1.      Penginderaan jauh satelit
2.      Teknologi akustik kelautan/perikanan
3.      Oseanografi perikanan
4.      Instrumentasi kelautan dan otomatisasi
VI.             Teknologi Eksploitasi
Pengertian teknologi eksploitasi yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah teknologi penangkapan ikan yaitu teknologi yang berkaitan dengan penangkapan, yang mencakup teknik dan taktik penangkapan ikan.
1)      Metode penangkapan ikan
Beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam penerapan suatu metoda atau teknologi eksploitasi.
a.    Apakah metode tersebut memang dapat digunakan dengan jenis alat maupun kapal yang ada
b.    Apakah metode tersebut masih memerlukan perubahan atau modifikasi
c.    Apakah metode tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap stok ikan yang ada
d.   Apakah biaya operasinya secara ekonomi layak
e.    Bagaimana dampaknya terhadap tenaga kerja serta struktur sosial setempat.
2)      Material dan alat penangkapan
Efisiensi suatu alat penangkapan ikan sangat ditentukan oleh konstruksi, bahan, alat tangkap, dan keterampilan orang yang menggunakan alat tersebut dalam operasi penangkapan dan bagaimana perawatan ataupun pengawetan yang dilakukan terhadap alat tangkap ikan itu sendiri.
3)      Kapal ikan dan perlengkapannya

VII.         Sistem Informasi Kelautan/Perikanan
Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan elektronika, membawa dampak posiif terhadap upaya untuk memperoleh informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan hingga penyajiannya dapat dilakukan dengan cepat dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Di sektor kelautan, sudah waktunya untuk membangun suatu sistem informasi yang tepat guna. Untuk mewujudkan suatu sistem informasi yang tepat guna perlu melibatkan berbagai pihak yang terkait kepentingannya dengan sektor kelautan. Agar lebih efektif perlu lebih dahulu dilakukan inventarisasi dan pendataan frekuensi kebutuhannya terhadap sistem informasi yang akan dibangun tersebut.


1.      Sebutkan 3 aspek penting yang perlu mendapat perhatian untuk mewujudkan cita-cita sektor kelautan sebagai sumber pertumbuhan baru yang menjadi sektor unggulan di abad 21!
1) Manajemen dan Administrasi
2) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
3) Induatri Kelautan

2.      Sebutkan 3 spesialisasi industri kelautan berdasarkan ketersediaan sumberdaya kelautan!
1. Industri sumberdaya hayati laut
2. Industri sumberdaya kelautan yang tak dapat pulih
3. Industri jasa lingkungan

3.      Sebutkan tujuan pembangunan perikanan nasional!
Untuk mewujudkan suatu industri perikanan yang dengan semaksimal mungkin mengandalkan kekuatan sendiri dalam memanfaatkan kekuatan sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal dan lestari bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai potensi lestari sumberdaya ikan serta daya dukung lingkungan.

4.      Jelaskan pengertian teknologi eksplorasi!
Teknologi eksplorasi ialah sebagai kemampuan yang berdasarkan ilmu eksakta dan proses teknis dalam proses menemukan, mengidentifikasi, dan memeriksa sumberdaya yang ada pada suatu perairan laut.

5.      Sebutkan 4 disiplin IPTEK!
Penginderaan jauh satelit, Teknologi akustik kelautan/perikanan, Oseanografi perikanan, dan Instrumentasi kelautan dan otomatisasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar